Senin, 30 Maret 2015

Di Tengah Kabar Gembira Serangan Saudi ke Hutsi Yaman, Terselip Berita Duka Dari Mujahidin Nusantara di Suriah


KH. Muhammad Arifin Ilham Ucapkan Bela Sungkawa dan Doakan Para Mujahidin
Muhammad Jibriel: Kau telah dipinang bidadari Surga yang sangat-sangat cantik bermata jeli
InnaalIllahi wa innaa ilaihi raajiuun...

Di tengah kabar gembira serangan Saudi ke Hutsi Yaman, Terselip berita duka. Telah syahid InsyaAllah, Akhi Abu Umar Ridwan Abdul Hayyi, Putra ke 6 Ust. Abu Jibril. Kakak beliau, Jibril, Adalah pendiri media Ar-Rahmah, Ridwan syahid terkena peluru tank baja dalam serangan mujahidin gabungan merebut ibukota Idlib pada 26 Maret lalu. Hafidz Al-Qur'an ini masih belia, baru 22 tahun, selalu tersenyum, pemberani, dan InsyaAllah ikhlas memerangi Syi'ah demi membela agama Islam dan muslimin Suriah. Beliau adalah mujahidin penentang ISIS, Bahkan termasuk musuh besarnya !

Semoga Allah menerimanya sebagai syuhada !
Kakak beliau, Muhammad Jubriel Abdul Rahman dalam akun facebooknya menulis nota yang begitu indah, yang menyayat hati siapa saja yang membacanya, khususnya para perindu syahid, yang masih sibuk dalam kelalaian sementara telah ditinggal jauh oleh saudara-saudaranya menuju kemuliaan, SYAHID..

Bahkan KH. Arifin Ilham secara khusus dalam fanspagenya menulis kekaguman dan kecemburuan beliau, sekaligus doa yang senantiasa dipanjatkan beliau setiap subuh di masjid Az Zikra.

Berikut nota indah dari kakak sang syuhada yang begitu indah :



Bismillah, Adikku tercinta Ridwan Abdul Hayyie (semoga Allah menerimamu sebagai syuhada'), dalam diam, Abangmu ini sangat merinduimu dan mencintaimu. Abang tau, kau tidak bisa membaca statusku ini, namun sudah pasti kita akan bertemumu satu saat nanti, disaat jasad-jasad kami sepertimu. Sungguh, aku cemburu atas kesyahidanmu (Insya Allah) sebelum kami. Impian mendapat syahadah dijalan Allah sudah kuimpikan sejak kecil, saat Abah Ummi mendidik kita apa itu Jihad dan Syahadah. Seluruh ujian dan cobaan dunia telah kita lalui, semua penuh airmata dan darah. Keluarga kita selalu dizalimi oleh kaum munafik dan kafir dengan tuduhan-tuduhan "TERORIS" dan tuduhan MAKAR yang tak jelas. Namun, Abah dan Ummi selalu saja menasihati aku dan kamu serta adik-adik yang lain untuk terus sabar, dan sabar lagi, dan sabar lagi. Kata-kata sabar sudah ibarat makanan harian kita, tapi itu menjadi senjata kekuatan Iman kita. Subhanallah...

Adikku tercinta Ridwan (semoga Allah meridhaimu dan menerima kesyahidanmu, Insya Allah). Kau telah dipinang bidadari Surga yang sangat-sangat cantik bermata jeli. Ntah kenikmatan apa lagi yang kau dapatkan "disaana" saat ini, namun ku selalu meyakini semua kenikmatan yg Allah karuniakan untuk para syuhada' kamu dan teman-teman yang telah bertempur di kota Idlib kemarin, Masya Allah..

Adikku, selamat jalan, selamat jalan. Kami disini akan menyusulmu satu saat nanti, membela dienullah dengan harta dan nyawa, kita persembahkan bersama untuk Allah sehingga syahid menjemput kita, Insya Allah....

______
"Orang yang mati syahid mempunyai 7 karunia di sisi Alloh, yaitu: Ia diampuni pada waktu tetesan darah yang pertama, ia dapat melihat kedudukannya di Surga, ia dihiasi dengan pakaian keimanan, ia dijodohkan dengan 72 istri dari bidadari yang cantik jelita, ia dilindungi dari adzab kubur dan diamankan dari rasa takut yang paling besar dan dipakaikan pada kepalanya mahkota kehormatan, satu mutiara darinya lebih baik daripada dunia dan dari apa yang ada di dalamnya serta ia dapat memberikan syafaat kepada 70 manusia dari ahli keluarganya" (Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya, At-Turmudzi, Ibnu Majah dari Al-Miqdam bin Ma’ad Yakrib RA dan Kanzul-Ummal, Juz IV/ 11132)

Subhanallah...


Tulisan KH. Arifin Ilham di fanspagenya yang mengutarakan kekaguman dan doa kepada para mujahidin

MasyaAllah cemburu, kagum, cinta pada adikku Ridwan Abdul Hayyie diusianya yang masih belia ia habiskan dg mujahadah tadabburul qur'an dan jihad fii sabiilillaah. Putra tercinta ayahanda Abu Jibril yg bersahaja, wajah bersih, murah senyum, tidak banyak bicara tetapi sorot mata yg terlihat tegas seperti umumnya wajah para mujahid yang mulia. Lahir pada tanggal 16 Juni 1993. Setahun setelah menamatkan pelajarannya di Pesantren Tahfidzul Qur’an ‘Isykarima’ Karangpandan, Solo, beliau berangkat ke medan jihad Suriah sebagai relawan kemanusiaan Majelis Mujahidin.

Bukan ISIS dan malah justru diperangi ISIS. Setiap kezholiman terhadap hamba-hamba Allah yang beriman selalu Allah hadirkan para mujahidNya. Simaklah Kalam Allah ini, "Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya (karena diperangi) maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui" (QS al-Maa’idah 54). 

Wilayah perang maka jihad harbu, jihad perang pun dikumandangkan, seperti Afganistan, Palestina, Irak, Suriah, Yaman dsb, adapun wilayah damai, seperti negeri kita Indonesia ini maka jihadnya adalah jihad da'wah, al amru bil ma'ruf wan nahyu anil mungkar. Dua-duanya barisan mujahidin, saling mendukung, saling membela dan saling memperkuat (QS At Taubah 122). Abang jadi ingat wasiat Habib tercinta ayahanda Rizq Syihab, "antum tanam padi, biar habib bagian jaganya". Abang bahagia sekali padamu adikku Ridwan, demi Allah abang menangis menulis ini karena abang cinta kepadamu dan para mujahidNya.

Karena itulah di mesjid Az Zikra setiap subuh selalu mendoakan para mujahidin di seluruh dunia tanpa lupa mendoakan keberkahan untuk negeri kita tercinta ini. InsyaAllah engkau syahid bahagia adikku, sebahagia muallaf yg terus bertambah di majlis Az Zikra yg kini 599 muallaf, dan Insya Allah ahad zikir 15 Jumadil Akhir / 5 April bertambah lagi seorang tokoh yg akan bersyahadat terbuka, juga sebahagia POLWAN yg sekian lama ingin berjilbab kini sudah boleh mengenakannya. ALLAHUMMA Ya Allah satukan hati kami, menangkan para mujahidin, berkahi harakah da'wah kami dan negeri kami Indonesia...aamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar