![]() |
Mujahidin Yaman |
Kemarin malam,
28 Maret 2015 terjadi pertempuran darat sengit di perbatasan kota A'den, Yaman.
Mujahidin gabungan menghadang laju milisi Hutsi yang hendak menduduki A'den! Milisi
Hutsi yang berseragam layaknya militer lengkap dengan sepatu boot, Uniform, Dan
topi, Dihajar para pejuang yang bertempur mengenakan sarung !
![]() |
Korban pasukan syi’ah yang di “sikat” mujahidin Lokal
|
![]() |
Heill Mujahidin ! Heill Sarung ! |
Hutsi
rupanya ga kalah pintar
Diserang dari udara, Mereka balik menyerang dari darat dengan cara menangkapi dan menembaki membabi buta kaum muslimin Yaman ! Utamanya di daerah yang belum dapat giliran dibom koalisi negara Arab pimpinan Saudi.
Diserang dari udara, Mereka balik menyerang dari darat dengan cara menangkapi dan menembaki membabi buta kaum muslimin Yaman ! Utamanya di daerah yang belum dapat giliran dibom koalisi negara Arab pimpinan Saudi.
Sedangkan di
Shabhwa, Yang isinya beberapa kabilah terkuat di Yaman, Hutsi melakukan aksi
militer. Warga Indonesia yang merupakan Saudara narasumber, disana sekeluarga
bergabung dengan kabilahnya angkat senjata melawan.
Setelah
briefing singkat dan pemanasan tembak-menembak ke udara, Bergeraklah pasukan ke
rumah sederhana tapi luas milik ulama setempat, Meminta doa restu. Dari dalam
keluar anak sang ulama meminta hadirin menyingkir dari garasi karena yang
ditunggu akan datang dari situ.
Beberapa
saat kemudian, Dari garasi terdengar suara menderum. Gesekan besi dengan aspal,
Ditimpali suara mesin diesel yang berat dan berdebam-debam. Penasaran, Para
hadirin melongok ke garasi. Begitu pintu terbuka terkejut lah mereka. Sang
ulama yang tua renta itu keluar mengenakan jubah putih, Menenteng AK-47, Dan
duduk diatas tank baja !
Dari rumah
beliau keluar 3 tank baja, Satu kendaraan pengangkut senjata anti serangan
udara, Dan satu peluncur mortir.
Gile bener
orang Yaman, Ulama simpenannya bukan cuma tasbeh sama tongkat, Tapi tank baja !
Ternyata
dibalik sengitnya medan jihad, ada orang-orang Indonesia yang ikut serta dalam
serangan ke Yaman!
Diperkirakan
sekira 200.000 orang yang kemarin hadir pada dauroh syaikh Abdurrazzaq turut
dalam perang tersebut ! Membantu sekira 150.000 pasukan yang telah dikerahkan
koalisi negara Arab kemarin. Jumlah diatas baru menghitung yang sempat hadir
saja, Padahal jumlah yang tidak hadir jauh lebih banyak !
Menurut
perhitungan kasar, Total 5.000.000 orang Indonesia membantu menghabisi Syi'ah
Hutsi.
Cerita
Menarik di Tengah Gentingnya Gedan Jihad
Di Yaman,
meski sedang dalam suasana genting terdapat cerita menarik dari masyarakat
Yaman, dimana orang-orang keluar rumah, Bawa teh bawa kopi, Gelar tikar, Buka
toples nastar
Mau apa
mereka ?
Rupanya mau
nonton orang perang !
Kilatan
peluru yang menyambar-nyambar diatas kepala itu jadi tontonan menarik. Saudara
saya cerita, Dua orang pamannya nongkrong di halaman rumah mulai habis isya
sampai menjelang subuh, Ditengah malam yang bising dan terang karena ledakan bom
serta cahaya dari berondongan senjata berat tanpa henti. Ngapain mereka ?
Rupanya sambil mengunyah Ghat dan ngobrol ngalor ngidul, Bom-bom yang meledak
dekat mereka itu dituding-tuding, Dibikin tebak-tebakan
-
"Nah...Nah...Nah... ! Kena kan ! Apa gue bilang !"
+ "Yaudah, Abis ini kira-kira mana lagi yang kena ? Tebak coba, Kalo salah ente mijetin ana!"
+ "Yaudah, Abis ini kira-kira mana lagi yang kena ? Tebak coba, Kalo salah ente mijetin ana!"
Dan itu
bukan cuma dilakukan oleh dua orang tadi. Tapi seisi kampung semalam keluar
rumah, Nonton orang perang macam ada pesta kembang api !
Ini gila
atau berani ?!
Semoga Allah
menguatkan muslimin Yaman, Dan segera menghabisi Hutsi serta Syi'ah-Syi'ah
lainnya !
#laporan langsung dari berbagai daerah di Shan'a,
A'den, Mukalla, Hadramaut, Shibam, Dll
Analisis
Seputar Serangan Bnatuan Saudi Ke Yaman
Setelah
menganalisa mendalam, Diperkuat beberapa prediksi pengamat lain macam bang Srimat Trailokyaraja Maulibhusana
Warmadewa, Saya
mendadak pesimis kalau serangan Saudi bakal berlanjut ke Suriah.
Sebab :
1. Jarak.
Yaman dekat
Saudi, Tetangga sebelah rumah. Tentu gelar pasukan disitu jauh lebih mudah,
Tinggal buka pintu terus lempar petasan, Bubar itu tetangga, daripada upaya
gelar pasukan di Suriah yang mesti melompati beberapa negara, Yang belum tentu
juga mereka mau dijadikan pangkalan serangan.
2. Tekanan
negara lain
Hutsi cuma
dibeking Iran secara langsung dan Rusia, sedangkan rezim Suriah dibeking
koalisi Iran, Cina, Rusia, Dan sekutu Rusia yang terikat perjanjian kesatuan
kawasan. Kalau mentung Hutsi, Yang pasang badan cuma Iran. Tapi kalau
macem-macem sama Suriah, Rusia dkk pun turun gunung. Itu kapal-kapal perang
Rusia udah bejejer di sepanjang pantai Latakia sampai Tharthus. Sekali salvo
meriam kelar acara
3. Status
internasional
Hutsi hanya
milisi, Yang menginduk pada kebijakan Iran. Macam HizbUllah dkk
Sedangkan
Suriah adalah pemerintahan yang diakui oleh dunia. Bedalah ceritanya antara
berantem lawan preman kampung sama berantem lawan anak Jenderal. Preman kampung
kalau kalah kapok, Anak jenderal kalau kalah pasukan bapaknya yang turun.
4. Alasan
politis
Saudi dan
Koalisi Negara Arab diundang resmi oleh Presiden Yaman untuk menumpas pemberontakan.
Sehingga wajib dan berhak membantu menurut hukum hubungan internasional. Beda
hal Suriah, menyerang pemerintah Suriah jelas dianggap penyerangan terhadap
sebuah negara dengan kedaulatan yang diakui dunia.
5. Status
Menyerang
Hutsi merupakan bagian dari upaya menghabisi pemberontakan
Menyerang
Suriah justru sebaliknya : Menolong pemberontak (oleh rakyat). Jadi sudahlah,
Saya ikut senang Hutsi digamparin sekarang ini. Tapi mungkin harus menunggu
lama untuk melihat aksi yang sama pada Nushairiah.
Sumber : FB Fathi Yazid
Attamimi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar